Arassegaf Corner

ArabicEnglishIndonesian

Optimalisasi IQ, EQ, dan SQ

Ilmu Pengetahuan yang selalu berkembang memberikan pengaruh terhadap kehidupan manusia secara teoritis dan praktis. Perkembangan tersebut berjalan seiring dengan perkembangan yang dapat dicapai oleh manusia melalui jalan berfikir. Begitu juga dengan persoalan kecerdasan manusia. Di era saat ini telah ditemukan dalam diri manusia tidak hanya kecerdasan intelektual, tetapi terdapat juga kecerdasan emosional (Emotional Qoutient), dan kecerdasan spiritual (Spiritual Qoutient). Sehingga pada era saat ini sering disebut oleh para ahli adalah IQ, EQ dan SQ, yang mana ketiganya merupakan suatu kesatuan yang terdapat dalam diri setiap manusia serta harus selalu tumbuh dan berkembang dengan seimbang untuk menjalani kehidupan yang seimbang pula.

  • Kecerdasan Intelektual (Intelligence Qoutient)

Menurut Woodworth mengemukakan bahwa inteligensi adalah suatu tindakan yang bijaksana dalam menghadapi setiap situasi secara cepat dan tepat. Stern mengungkapkan bahwa inteligensi adalah adanya daya menyesuaikan diri dengan keadaan baru dengan mempergunakan alat-alat berfikir manururt tujuannya. Sedangkan, Binet berpendapat bahwa inteligensi merupakan kemampuan yang diperoleh melalui keturunan, kemampuan yang diwarisi dan dimiliki sejak lahir dan tidak terlalu banyak dipengaruhi oleh lingkungan. Dapat diketahui bahwa inteligensi di dalam pengertiannya mempunyai beberapa unsur antara lain daya, kemampuan, kemampuan berfikir dan tingkah laku. Sehingga dapat disimpulkan bahwa inteligensi menggambarkan kemampuan seseorang di dalam berfikir dan atau bertindak / tingkah laku.Inteligensi selalu dikaitkan dengan adaptasi organisme terhadap lingkungannya.

  • Kecerdasan Emosional (Emotional Quotient)

Menurut Daniel Goleman menyatakan bahwa EQ sebagai kemampuan lebih yang dimiliki seseorang dalam memotivasi diri, ketahanan dalam kegagalan, mengendalikan emosi dan menunda kepuasan, serta mengatur keadaan jiwa. Kecerdasan emosional merupakan hasil kerja dari otak kanan, sedangkan kecerdasan intelektual merupakan hasil kerja dari otak kiri.

            Kecerdasan emosional diakui sebagai suatu kemampuan yang pengaruhnya terhadap individu setara dengan Inteligence Quotient(IQ), dalam pengertian bahwa setiap orang tidak hanya dituntut untuk mengendalikan kecerdasan inteligensi saja atau kecerdasan intelektual saja, namun juga sebenarnya dia harus mempergunkan kecerdasan emosional dalam memnghadapi problem kehidupan yang dijalani.

  • Kecerdasan Spiritual (Spiritual Quotient)

Menurut Danah Zohar dan Ian Marshal, kecerdasan spiritual adalah kecerdasan untuk mengahadapi persoalan makna atau value, yaitu kecerdasan untuk menempatkan perilaku dan hidup kita dalam konteks makna yang lebih luas dan kaya, kecerdasan untuk menilai bahwa tindakan atau jalan hidup seseorang lebih bermakna dibandingkan degan yang lain. Sebenarnya SQ tidak selalu berhubungan dengan agama. Ada hal-hal di luar agama yang termasuk ke ranah SQ, yaitu jiwa. Sehingga dengan kecerdasan ini kita dapat menyelesaikan berbagai masalah secara baik dengan memperoleh ketenangan jiwa dan kedamaian hati.

  • Upaya Optimalisasi

Ketiga kecerdasan antara IQ, EQ, dan SQ hendaknya harus seimbang. Apabila seseorang hanya mementingkan kecerdasan intelektual (IQ) tanpa dibarengi dengan kecerdasan emosional (EQ) dan kecerdasan spiritual (SQ), pasti orang tersebut menjadi orang yang pintar namun sombong dan angkuh. Selain dengan asupan gizi yang cukup dan seimbang ke dalam tubuh, hendakanya dilakukan pengoptimalan ketiga kecerdasan tersebut antara lain dengan melakukan hal-hal seperti, pemahaman verbal, membiasakan diri menggunakan rasa ketika mengambil keputusan, melatih diri untuk melihat sesuati dengan mata hati.

Leave a Comment