Arassegaf Corner

ArabicEnglishIndonesian

HADIST PENGARUH TEMAN TERHADAP PENDIDIKAN

https://drive.google.com/file/d/1S90N4lGYdY1hGZOIJ44sgKo2-Jdtse9I/view?usp=sharing

Pengaruh besar yang diberikan oleh seorang teman akan memengaruhi karakter orang yang disekitarnya. Ada orang buruk berubah menjadi baik setelah berteman dengan orang baik, ada pula yang pada awalnya baik, menjadi buruk setelah bergaul dnegan teman yang buruk.

Dalam kitab ta’lim muta’allim terdapat syair yang menjelaskan tentang teman, berikut kutipan syairnya :

عَنِ الْـمَرْءِ لاَ تَسْأَلْ وَسَلْ عَنْ قَرِيْنِهِ ۞ فَإِنَّ القَرِيْنَ بِالْـمُقَـــــارِنِ يَقْتَــــــــــدِيْ

(Jangan tanya kepribadian seseorang, tapi lihatlah temannya, karena sesungguhnya teman mengikuti kelakuan temannya)

فَاِنْ كَانَ ذَا شَرٍّ فَجَنِّبْـــــهُ سُــرْعَةً ۞ فَاِنْ كَانَ ذَاخَيْرٍ فَقَارِنْهُ تَهْتَــــــــــــدِيْ

(jika ada teman berkelakuan buruk, segeralah tinggalkan. jika ada teman bagus akhlaknya, segeralah jadikan teman)

            Syair tersebut menjelaskan tentang adanya pengaruh yang diberikan teman terhadap kita. Karenanya Ketika kita ingin mengetahui karakter seseorang, Maka kita bisa bertanya melalui temannya. Jikan kita sudah mengetahui tabiat teman kita, maka kita harus mampu membedakan teman tersebut berdampak positif atau negative. Jika negative, maka kita dianjurkan untuk meninggakannya.

Pengaruh Teman

وعن أبي موسى الأَشعَرِيِّ رضيَ اللَّهُ عنه أَن النَّبِيَّ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم قال : « إِنَّما مثَلُ الجلِيس الصَّالِـحِ وَجَلِيسِ السُّوءِ . كَحَامِلِ المِسْكِ ، وَنَافِخِ الْكِيرِ ، فَحامِلُ المِسْكِ ، إِمَّا أَنْ يُحْذِيَكَ ، وَإِمَّا أَنْ تَبْتَاعَ مِنْهُ وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ مِنْهُ ريحاً طيِّبةً . ونَافخُ الكيرِ إِمَّا أَن يحْرِقَ ثيابَكَ وإمَّا أنْ تجِدَ مِنْهُ ريحاً مُنْتِنَةً » متفقٌ عليه

Terjemah

Dari Abu Musa al-Asy’ari r.a. bahawasanya Nabi s.a.w. bersabda:

“Sesungguhnya perumpamaan bergaul dengan teman yang shalih dan teman yang nakal adalah seperti berteman dengan pembawa minya kesturi dan peniup api. Pembawa minyak ketsuri itu adakalanya memberi minyak itu kepadamu atau adakalanya kamu mendapatkan bau dari harumnya. Dan peniup api itu adakalanya ia membakar kain bajumu adakalanya kamu mendapatkan bau busuk daripadanya.” (Muttafaq ‘alaih)

Penjelasan Hadist

Melalui hadist ini dipaparkan bahwa teman pergaulan di sekitar kita menjadi salah satu factor yang memengaruhi watak, karakter, serta kepribadian yang dimiliki oleh seseorang. Hal ini dikarenakan teman dapat mewarnai polapikir kita dalam dalam hidup dan berperilaku. Teman baik akan diibaratkan dengan teman yang membawa minyak misik atau katsura, sedangkan teman nakal yang dimaksud alah teman yang membawa peniup api. Adapun yang dimaksud dengan teman akrab ialah teman yang memiliki hubungan interaktif dengan kita. Dalam hadist yang sudah dicantumkan di atas, maka kita dapat mengetahui bahwa teman duduk yang dimaksud bukanlah teman yang menemani kita sekedar duduk, teman duduk yang dimaksud yaitu teman yang menemani kita dalam segala hal atau teman akrab.

Sebagian ulama mengartikan al Jalis sebagai teman duduk berbincang-bincang yang baik, seperti majlis dzikir, majlis ilmu, dan pekerjaan baik lainnya. Penggambaran teman diumpamakan oleh Rosulullah dengan pengibaratan teman baik yakni pembawa minyak Katsuri, kemudian teman yang memberi dampak negative yakni teman pembawa peniup api. Perumpamaan tersebut digunakan agar mudah dipahami oleh masyarakat kala itu agar lebih mudah dimengerti. Adapun minyak katrusi ialah minyak yang berasal dari darah kijang, kemudian wanginya dapat berubah sendiri menjadi wangi, minyak Katsuri ini dihukumi halal. Berikut merupakan titik temu yang dijadikan suatu perumpamaan oleh Rosulullah, yakni:

  1. Memberi minyak wangi. Berteman dengan orang sholeh maka kita akan mendapatkan pemberian rahmat dari Allah dan mendapatkan contoh serta teladan yang baik oleh orang sholeh tersebut.
  2. Membeli minyak wangi. Maksudnya, orang sholeh itu akan selalu memberi nasihat, arahan serta bimbingan kepada kita. Bahkan teman shaleh akan meluruskan dan membantu kita Ketika menghadapi kesulitan.
  3. Ikut mencium keharuman minyak. Berteman dengan orang sholeh citra kita akan ikut terangkat menjadi harum atau bahkan terbawa harum sebab persahabatan yang baik tersebut.

Sedangkan persamaan teman dengan orang yang tidak baik ialah sebagai berikut:

  1. Membakar pakaian. Orang yang berteman dengan teman yang tidak baik akan terbakar kepribadiannya, akhlaknya akan hancur karena terjerumus pada perbuatan temannya yang kurang baik.
  2. Mencium bau busuk. Akibat yang kedua ialah citra dari orang yang berteman dengan teman yang nakal menjadi busuk dan hancur. Seperti halnya Ketika seseorang ditangkan polisi, maka temannya akan menjadi sasaran polisi juga.

Hal tersebut menandakan bahwa teman sangatlah memiliki pengaruh yang besar bagi kita. Semakin baik teman yang berada disekitar kita, maka akan terbawalah kita pada hal-hal yang berbau positif. Dalam sebuah hadits lain, dijelaskan bahwa kedudukan teman bahkan menjadi tolak ukur seseorang dapat menilai diri kita Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

الْمَرْءُ عَلَى دِينِ خَلِيلِهِ فَلْيَنْظُرْ أَحَدُكُمْ مَنْ يُخَالِلُ

Orang itu tergantung agama temannya. Maka lihatlah siapa teman kalian. (Abu Daud dan Tirmidzi)

Adapun anjuran yang dapat dipetik dari Hadist ialah Anjuran dengan orang atau teman yang berkepribadian shaleh dan baik baik dalam urusan agama dan dunia. Larangan berteman dengan orang yang berkepribadian buruk, persahabatan mempunyai pengaruh besar dalam Pendidikan. Anjuran kepada pendidik, pengajar serta guru dan orang tua yang bertanggung jawab dalam memilihkan teman yang baik untuk Pendidikan anaknya.

Hadist lain yang berkaitan dengan prinsip mencari teman ialah sebagai berikut:

  1. Seiman

لاَ تُصَاحِبْ إِلاَّ مُؤْمِنًا…

Artinya: Jangan bersahabat kecuali dengan orang mu’min… (sesama muslim). (Abu Daud, Tirmidzi)

  • Ikhlas karena Allah

سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمُ اللهُ فِيْ ظِلِّهِ يَوْمَ لَا ظِلَّ إِلَّا ظِلُّهُ… وَرَجُلَانِ تَحَابَّا فِي اللهِ اِجْتَمَعَا عَلَيْهِ وَتَفَرَّقَا عَلَيْهِ…

Tujuh golongan yang Allah beri naungan di hari kiamat.., orang yang mencintai karena Allah, bertemu karena Allah dan berpisah pun karena Allah… (al-Bukhari dan Muslim)

  • Sahabat yang baik

خَيْرُ الْأَصْحَابِ عِنْدَ اللَّهِ خَيْرُهُمْ لِصَاحِبِهِ، وَخَيْرُ الْجِيرَانِ عِنْدَ اللَّهِ خَيْرُهُمْ لِجَارِهِ

Sahabat terbaik di mata Allah adalah yang paling baik kepada sahabatnya, begitu juga tetangga terbaik. (Ahmad, Darimi, Tirmidzi, Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hubban)

One thought on “HADIST PENGARUH TEMAN TERHADAP PENDIDIKAN
Leave a Comment