Arassegaf Corner

ArabicEnglishIndonesian

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

Belajar dan motivasi selalu medapat perhatian khusus dalam belajar, karena member motivasi pada siswa merupakan hal yang sangat diperlukan dan penting dalam proses belajar mengajar. Kesuksesan dan keberhasilan belajar siswa bergantung pada bagaimana pendidikan memberikan motivasi pada anak didik. Pertanyaan yang sering muncul ialah bagaimanakah caranya menumbuhkan motivasi seseorang dalam mempelajari apa yang harus dipelajarinya.

Diantara beberapa faktor yang memengaruhi proses belajar adalah motivasi yang sering dipandang sebagai faktor yang cukup dominan. Meski diakui bahwa inteligensi dan bakat merupakan modal utama dalam usaha mencapai hasil belajar siswa yang memuaskan. Namun keduanya tidak akan berarti bila siswa sebagai individu tidak memiliki motivasi untuk berprestasi sebaik baiknya. Dalam hal ini, bila faktor faktor lain yang memengaruhi belajar adalah sama, maka diasumsikan bahwa individu yang memiliki motivasi lebih tinggi akan mencapai hasil belajar yang lebih tinggi daripada individu yang memiliki motivasi rendah atau tidak memiliki motivasi sama sekali. Pembahasan Pengertian Motivasi Belajar Motivasi merupakan suatu usaha yang disadari untuk menggerakkan, mengarahkan dan menjaga tingkah laku seseorang agar ia terdorong untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil atau tujuan tertentu. Menurut Clayton Alderfer dalam H. Nashar, motivasi belajar adalah kecenderungan siswa dalam melakukan kegiatan belajar yang didorong oleh hasrat untuk mencapai prestasi atau hasil belajar sebaik mungkin. Motivasi belajar dapat diartikan sebagai kebutuhan untuk mengembangkan kemampuan diri secara optimum, sehingga mampu berbuat yang lebih baik. Selain itu, motivasi belajar adalah suatu dorongan internal dan eksternal yang menyebabkan seseorang (individu) untuk bertindak atau berbuat sesuatu untuk mencapai tujuan, sehingga perubahan tingkah laku pada diri siswa diharapkan terjadi.

Dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar adalah kondisi psikologis yang mendorong siswa untuk belajar dengan senang dan belajar secara sungguh sungguh, yang ada gilirannya akan terbentuk cara belajar siswa yang sistematis, penuh konsentrasi dan dapat menyeleksi kegiatan kegiatannya atau memprioritaskan kegiatan yang akan dilakukannya. Macam macam motivasi belajar Motivasi dibagi menjadi dua macam, yaitu motivasi intrinsik adalah motif motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Bila seseorang telah memiliki motivasi intrinsik dalam dirinya, maka ia akan sadar melakukan sesuatu kegiatan yang tidak memerlukan motivasi dari luar dirinya. Siswa termotivasi untuk belajar semata mata untuk menguasai nilai yang terkandung dalam bahan pelajaran bukan keinginan lain, seperti pujian dan nilai tinggi. Berbeda dengan motivasi ekstrinsik, motivasi ekstrinsik adalah motif motif yang aktif dan berfungsi karena adanya perangsang dari luar. Motivasi ekstrinsik diperlukan agar siswa mau belajar. Penelitian menunjukkan bahwa motivasi dari dalam lebih efektif dibandingkan motivasi dari luar terhadap upaya mencapai hasil belajar yang optimal. Motivasi dari dalam dapat dilakukan dengan membangkitkan perasaan ingin tahu, ingin mencoba, dan hasrat untuk maju dalam belajar, sedangkan motivasi dari luar dapat dilakukan dengan memberikan ganjaran, yaitu hukuman atau pujian.

Motivasi berupa pujian lebik baik daripada hukuman. Setiap orang senang diharagai dan tidak suka dihukum. Memuji orang lain berarti membrrikan penghargaan. Hal ini memberikan semangat untk lebih belajar lagi. Meningkatkan prestasi. Berbeda dengan pujian, hukuman diberikan kepada anak untuk memberhentikan perilaku negatifnya. Prinsip selanjutnya adalah motivasi berhubungan erat dengan kebutuhan dalam belajar. Kebutuhan yang tidak bisa dihindari oleh anak adalah keinginannya untuk meguasai sejumlah ilmu pengetahuan. Maka anak butuh kebutuhan yang wajar dalam belajarnya. Selain itu, motivasi dapat memupuk optimisme dalam belajar. Siswa yakin dapat menyelesaikan setiap pekerjaan yang dilakukan. Sehingga menghasilkan prinsip motivasi yang terakhir yaitu melahirkan prestasi dalam belajar. Tinggi rendahmya motivasi selalu dijadikan indicator baik buruknya prestasi siswa atau tinggi rendahnya hasil belajar siswa. Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Pendapat lain mendefinisikan hasil belajar adalah sesuatu yang dicapai atau diperoleh siswa berkat adanya usaha atau pikiran yang dinyatakan dalam bentuk penguasaan, pengetahuan, dan kecakapan dasar yang terdapat dalam berbagai aspek kehidupan sehingga nampak perubahan tingkah laku pada diri individu Hasil belajar siswa akan tampak pada setiap perubahan pada aspek-aspek tertentu. Aspek-aspek tersebut adalah: pengetahuan, pengertian, kebiasaan, keterampilan, apresiasi, emosional, hubungan sosial, jasmani, budi pekerti, dan sikap. Berdasarkan pengertian para ahli, maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah belajar sehingga tampak pada dirinya perubahan tingkah laku. Tingkah laku yang berubah bisa berupa pengetahuan, keterampilan, dan sikap.

Dengan demikian, semakin jelas bahwa hasil belajar siswa merupakan hasil dari suatu proses yang didalamnya terlibat sejumlah faktor yang saling memengaruhinya. Tinggi rendahnya hasil belajar siswa dipengaruhi oleh berbagai faktor. Faktor-faktor tersebut bisa datang dari diri siswa maupun dari luar siswa. Faktor yang datang dari diri siswa jauh lebih berpengaruh besar terhadap pencapaian hail belajar siswa, seperti kecerdasan anak, minat, kondisi fisik, kebiasaan belajar, dan motivasi belajar.

Leave a Comment