Arassegaf Corner

ArabicEnglishIndonesian

MACAM-MACAM PENDEKATAN, METODE DAN PROSEDUR PELAKSANAAN PENGAJARAN PERBAIKAN

ABSTRAK

Untuk mencapai proses pembelajaran yang efektif, guru harus memiliki keterampilan dalam menggunakan cara yang sesuai, media, evaluasi, dan juga semua unsur pendukung untuk menjadikan proses pembelajaran yang interaktif dalam kelas. Dengan mengetahui macam-macam pendekatan, metode, dan prosedur pelaksanaan pengajaran perbaikan, menjadikan guru lebih bisa memilih metode pengajaran perbaikan dan melaksanakannya sesuai prosedur. Sehingga dapat tercipta hasil belajar yang memuaskan dan juga  dapat membantu mengatasi permasalahan belajar siswa dalam memahami materi pelajaran.

A. Macam-Macam Pendekatan Pengajaran Perbaikan

Pendekatan pengajaran perbaikan atau disebut dengan pengajaran remedial memegang peranan penting khususnya dalam mencapai hasil belajar yang optimal, pengajaran perbaikan ini merupakan pelengkap dari proses pengajaran secara keseluruhan dan merupakan bagian yang tak terpisahkan dengan program pembelajaran. Beberapa macam-macam pendekatan pengajaran perbaikan yaitu terdiri dari:

1.Pendekatan Kuratif

Istilah kuratif mengacu pada konsep upaya penyembuhan. Oleh karena itu, pendekatan kuratif akan diterapkan setelah berakhirnya program pembelajaran pokok dan dievaluasi. Hasil evaluasi ini akan menunjukkan siswa yang tidak mampu memahami dan menguasai materi secara keseluruhan ataupun sebagian. Adapun teknis pelaksanaan pengajaran perbaikan yang bersifat kuratif atau pengulangan ini yaitu sebagai berikut:

a. Jika hampir semua siswa mengalami kesulitan, maka pengulangan dilakukan di akhir jam pelajaran dengan cara menerangkan kembali materi pelajaran yang sebelumnya telah disampaikan atau mengadakan pembahasan dengan penjelasannya, latihan-latihan soal, penugasan-penugasan yang kemudian dievaluasi lagi hasilnya secara bersama.

b. Jika hanya sebagian kecil siswa yang mengalami kesulitan, maka dapat dibuat pelajaran tambahan atau pengulangan di luar pelajaran ataupun memberikan siswa tugas untuk diperiksa oleh guru dan didiskusikan dengan siswa yang terlibat di luar jam pelajaran klasikal.

2. Pendekatan Preventif

Pengajaran remedial dengan pendekatan preventif diberikan kepada siswa yang kemungkinan atau memiliki potensi dan dugaan ketidakmampuannya dalam belajar, sehingga mengalami kesulitan dalam menyelesaikan pembelajaran yang harus mereka selesaikan. Tujuan pendekatatan ini untuk mengantisipasi agar siswa tidak mengalami kesulitan dalam belajar. Pendekatan ini didasarkan pada hasil evaluasi atau pra-tes yang dilakukan sebelumnya. Hasil pra-tes atau evaluasi hasil belajar akan menunjukkan beberapa hal sebagai berikut :

a. Dapat mengetahui siswa yang diperkirakan mampu dalam menyelesaikan program dengan baik sesuai waktu yang disediakan.

b. Dapat mengetahui siswa yang mampu menyelesaikan program dengan baik dalam waktu yang lebih cepat dari waktu yang telah ditentukan.

c. Dapat mengetahui siswa yang diperkirakan akan terlambat atau bahkan tidak dapat menyelesaikan program pembelajaran.

Tiga kemungkinan teknik layanan pengajaran remedial dengan pendekatan preventif:

a. Kelompok belajar homogen: Siswa dikelompokkan sesuai kemampuannya, sehingga siswa per kelompok cenderung memiliki pengetahuan yang relatif sama.

b. Layanan Pengajaran individual: Pendekatan Pengembangan Sifat pengajarannya lebih sesuai dengan kondisi siswa, sehingga dilakukan secara individu.

c.Layanan pengajaran khusus: Siswa diberi kesempatan untuk mengikuti program pembelajaran dengan siswa yang sama di kelas yang sama

3. Pendekatan Pengembangan

Pendekatan perkembangan ini merupakan upaya yang dilakukan guru selama proses belajar mengajar berlangsung yang berfokus pada proses pembelajaran yang diberikan dan memungkinkan siswa untuk dengan cepat mengatasi hambatan belajar yang mereka alami selama proses belajar sendiri. Pendekatan pengembangan juga bertujuan agar siswa mampu menghadapi masalah belajarnya sendiri di masa yang akan datang secara mandiri. Pendekatan ini akan diterapkan selama proses pembelajaran. Oleh karena itu, dalam kegiatan belajar siswa dapat memutuskan apa yang terbaik untuk mereka, sehingga mereka dapat menghindari kesulitan belajar dan mereka dapat belajar lebih baik.

B. Metode Pengajaran Perbaikan

Metode dalam pengajaran biasa, untuk buat semua siswa, sedangkan metode dalam pengajaran perbaikan tidak sama yaitu sesuai dengan sifat, jenis, dan latar belakang kesulitan siswa. Adapun metode yang digunakan dalam pengajaran perbaikan adalah metode yang digunakan dalam semua kegiatan bimbingan belajar dari tingkat identifikasi kasus hingga tindak lanjut. Metode yang digunakan adalah:

1. Tanya jawab

2. Tugas

3. Diskusi

4. Kerja kelompok

5. Tutor sebaya

6. Pengajaran individual

C. Prosedur Pelaksanaan Pengajaran Perbaikan

Pengajaran remedial yang merupakan salah satu bentuk bimbingan belajar bagi siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar ini dapat dilaksanakan melalui beberapa tahapan atau prosedur sebagai berikut:

1. Penelaahan Kembali Kasus dan Permasalahnnya

Meneliti kasus dengan permasalahannya sebagai titik tolak kegiatan-kegiatan berikutnya yang merupakan langkah awal yang sangat penting. Tujuan penelitian kembali kasus ini adalah agar memperoleh gambaran yang jelas mengenai permasalahan tersebut, serta cara dan kemungkinan pemecahannya.

2.Pemilihan Alternatif Tindakan

Hasil penemuan dari studi kasus ini dapat digunakan sebagai dasar untuk mengidentifikasi karakteristik siswa, kasus yang dialami, serta kemungkinan solusi alternatif.

3.Pemberian Layanan Khusus Bimbingan dan Konseling

Layanan khusus dalam lingkup pembelajaran remedial adalah proses pemberian layanan bimbingan dan konseling, yang tujuan utamanya dalam lingkup pendidikan dan pembelajaran adalah agar siswa yang mengalami kesulitan belajar dapat bebas dari hambatan-hambatan pembelajarannya.

4.Pelaksanaan Pengajaran Remedial

Sasaran pokok proses pelaksanaan pengajaran remedial adalah untuk meningkatkan prestasi dan kemampuan siswa. Artinya, siswa dibantu untuk mengejar ketertinggalan dalam memahami materi pelajaran serta dalam menyesuaikan diri dengan metode dan proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru.

5.Pengukuran Kembali Hasil Belajar

Tahap pengukuran ulang hasil belajar siswa ini dilakukan untuk mengetahui relevansi antara rencana yang dikembangkan dengan capaian hasil belajar siswa setelah program pengajaran remedial. Pengukuran dilakukan setelah selesai pengajaran remedial.

6.Re-evaluasi dan Rediagnosik

Evaluasi dilakukan kembali untuk mengetahui sudah sejauh mana pengajaran remedial telah meningkatkan prestasi mereka. Tujuan dari adanya evaluasi ini adalah dipenuhinya kriteria tingkat keberhasilan minimal yang diharapkan.

Leave a Comment