Arassegaf Corner

ArabicEnglishIndonesian

LANGKAH-LANGKAH DIAGNOSIS KESULITAN BELAJAR DAN URGENSINYA

Belajar akan membawa perubahan pada peserta didik yang belajar. Perubahan tersebut meliputi pengetahuan, sikap, kecakapan, dan lain-lain. Peserta didik yang telah mengalami proses belajar tidak sama keadaannya bila dibandingkan dengan keadaan pada saat belum belajar. Peserta didik akan lebih sanggup menghadapi kesulitan, memecahkan masalah atau menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi yang dihadapinya. Adapun kegiatan melokalisasi letak kesulitan belajar dan mencari factor faktor yang diduga sebagai penyebabnya dan menentukan pemecahan permasalahannya merupakan langkah kuratif dalam usaha mengatasi kesulitan belajar. Pemecahan kesulitan belajar tersebut mampu dilakukan dengan cara melakukan diagnosis.

APA ITU KESULITAN BELAJAR?

Defenisi kesulitan belajar pertama kali dikemukakan oleh The United States Office of Education (USOE) pada tahun 1977 dalam Mulyono, yaitu suatu gangguan dalam satu atau lebih dari proses psikologis dasar yang mencakup pemahaman dan penggunaan bahasa ujaran atau tulisan. Gangguan tersebut mungkin menampakkan diri dalam bentuk kesulitan mendengarkan, berpikir, berbicara, membaca, menulis, mengeja, atau berhitung.[1] 

Jadi, kesulitan belajar merupakan suatu kondisi dalam proses belajar yang ditandai dengan ditemukannya hambatan dalam mencapai hasil belajar. Hambatan tersebut mungkin disadari atau tidak disadari oleh yang bersangkutan, mungkin bersifat psikologis, sosiologis, ataupun fisiologis dalam proses belajarnya. Lalu bagaimana cara mengetahui timbulnya kesulitan belajar tersebut? salah satu caranya yaitu dengan melakukan diagnosis belajar.

APA SIH DIAGNOSIS KESULITAN BELAJAR ITU?

Menurut Thorndike dan Hagen, sebagaimana dikutip oleh Abin Syamsuddin Makmun dalam bukunya Psikologi Kependidikan Perangkat Sistem Pengajaran Modul, diagnosis dapat diartikan sebagai:  

  • Upaya atau proses menemukan kelemahan atau penyakit (weakness, disease) apa yang dialami seseorang dengan melalui pengujian dan studi yang seksama mengenai gejala-gejalanya (symtoms)
  • Studi yang seksama terhadap fakta tentang suatu hal untuk menemukan karakteristik atau kesalahan-kesalahan dan sebagainya yang esensial 
  • Keputusan yang dicapai setelah dilakukan suatu studi yang saksama atas gejalagejala atau fakta-fakta tentang suatu hal[2]

Dapat disimpulkan bahwa diagnosis kesulitan belajar sebagai suatu proses upaya dalam memahami jenis dan karakteristik serta latar belakang kesulitan belajar dengan menghimpun dan mempergunakan berbagai data/informasi selengkap dan seobjektif mungkin sehingga memungkinkan untuk mengambil kesimpulan dan keputusan serta mencari alternatif kemungkinan pemecahan masalahnya.

BAGAIMANA LANGKAH-LANGKAH DIAGNOSIS KESULITAN BELAJAR?

langkah-langkah tindakan diagnosis kesulitan belajar menurut C. Ross dan Julian Stanley (1993) terdiri dari tiga tahap, yaitu sebagai berikut.

a. Identifikasi kasus 

Dilakukan dengan cara menandai siswa yang diduga mengalami kesulitan belajar. Jika menggunakan criterion referenced (PAP) dengan berasumsi bahwa instrumen evaluasi atau soal yang kita gunakan telah dikembangkan dengan memenuhi syarat

b. Lokalisasi jenis dan sifat kesulitan

Cara lokalisasi jenis dan sifat kesulitan:

  • mendeteksi kesulitan belajar pada bidang studi tertentu, 
  • mendeteksi pada kawasan tujuan belajar dan bagian ruang lingkup bahan pelajaran manakah kesulitan terjadi, 
  • analisis terhadap catatan mengenai proses belajar. 

Kasus kesulitan belajar dapat pula dideteksi dari catatan observasi atau proses kegiatan belajar, melalui: 

  • penggunaan catatan waktu belajar efektif, 
  • penggunaan catatan kehadiran dan ketidakhadiran.
  • Kemungkinan relevansi frekuensi ketidakhadiran ini akan tampak dengan kualifikasi prestasinya.

c. Menemukan faktor penyebab terjadinya kesulitan belajar 

  • Langkah prognosis yaitu suatu tahapan untuk mengestimasi (mengukur), memperkirakan apakah kesulitan tersebut dapat dibantu atau tidak.
  • Langkah terapi yaitu langkah untuk menemukan berbagai alternatif kemungkinan cara yang dapat ditempuh dalam rangka penyembuhan kesulitan tersebut yang kegiatannya meliputi antara lain pengajaran remedial, transfer atau referal.

LALU, APA MANFAAT YANG BISA DIAMBIL DARI DIAGNOSIS KESULITAN BELAJAR?

Manfaat pelaksanaan diagnostik kesulitan belajar yaitu guru dapat menentukan pembelajaran yang tepat mulai dari perencanaan, penyiapan materi, metode, media, serta evaluasi sesuai dengan keadaan kelas. Karena tentu berbeda perlakuan pembelajaran untuk kelas dengan siswa berkesulitan belajar dengan kelas yang biasa.

Sehingga kedudukan dan urgensi diagnosis kesulitan belajar dalam proses pembelajaran ialah menemukan dan melokalisasai letak kesulitan belajar peerta didik dan menentukan kemungkinan cara mengatasinya dengan memperhitungkan factorfaktor yang mempengaruhi keberhasilan kegiatan belajar.[3]


[3] Arni Mabruria, Konsep Diagnosis Kesulitan Belajar Dalam Proses Pembelajaran, Muhafadzah: Vol. 01 No. 02 (2021)


[2] Abin Syamsuddin Makmun, Psikologi Kependidikan Perangkat Sistem Pengajaran Modul, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2002), 307.


[1] Mulyono Abdurrahman, Anak Berkesulitan Belajar, (jakarta: Rineka Cipta, 2012), 2.

Leave a Comment