Arassegaf Corner

ArabicEnglishIndonesian

Kewajiban Belajar Mengajar (Prespektif Hadits)

RESUME ARTIKEL KEWAJIBAN BELAJAR MENGAJAR

PRESPEKTIF HADIST

Nama               : Zein Auliaur Rahman

NIM                : 02040822059

Kelas               : D Pasca Sarjana PAI

Semester         : 1

Abstrak

Belajar mengajar salah satu kegiatan yang terus dikembangkan untuk meningkatkan sumber daya manusia melalui pendidikan, dengan adanya proses kegiatan belajar dapat mengembangkan potensi yang ada pada setiap individu, belajar mengajar termasuk kewajiban setiap individu sebagaimana Rasullah Saw, telah mengajarkan kepada kita ummatnya agar terus belajar sepanjang hayat. dan juga di dalam alquran telah dijelaskan dalam surah majadillah ayat 11 yang mana Allah mengangkat derajat orang yang beriman dan berilmu pengetahuan beberapa derajat. Dengan kegiatan yang dilakukan oleh Nabi kepada ummatnya maka jelas untuk menuntut ilmu sepanjang hayat.

Kata Kunci: Belajar, Mengajar, SDM, Kewajiban

Abstract

 Teaching and learning is one of the activities that continues to be developed to improve human resources through education, with the process of learning activities can develop the potential that exists in each individual, teaching and learning includes the obligation of each individual as Rasulullah saw, has taught us his community to continue to learn throughout life . And also in the Qur’an it has been explained in Surah Majadillah verse 11 that Allah raises the degree of those who believe and have knowledge to several degrees. With the activities carried out by the Prophet to his ummah, it is clear to seek knowledge throughout life.

Keywords: Learning, Teaching, HR, Obligations

Belajar atau menuntut ilmu nerupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan dan diwujudkan  demi mendapatkan kebahagiaan hidup dunia kahirat. Tanpa ilmu, manusia tidak dapat melakukan segala hal. Karena untuk mencari nafkah pun kita butuh ilmu, beribadah juga butuh ilmu, bahkan makan dan minupun kita perlu ilmu. Agama islam termsuk salah satu agama yang sangat menganjurkan kepada manusia untuk selalu belajar dan mewajibkannya. Dalam islam pendidikan tidak hanya dilaksanakan dalam batasan waktu tertentu saja, melainkan dilakukan sepanjang usia (log life education). Ini sesuai dengan sabda yang disampaikan oleh panutan orang islam, Nabi Muhammad SAW, “carilah ilmu sejak dalam kandungan hingga ke liang lahat”.

Seseorang yang memiliki pengetahuan akan berbeda dengan yang tidak memiliki. Mudah diperdaya, dipenuhi kebimbangan dan menemui berbagai kesulitan hidup merupakan problem yang pasti akan dialami oleh orang yang tidak memiliki ilmu pengetahuan. Maka dari itu banyak ayat yang memerintahkan umat manusia untuk menuntut ilmu. Bahkan ayat yang pertama kali turun ayat tentang pendidikan (QS. Al-Alaq: 1-5). Hal serupa juga didukung dengan hadist Rasulullah yang banyak membahas tentang kewajiban untuk belajar. Rasulullah juga memaparkan keutamaan orang yang berilmu. Dari hal tersebut bisa dipahami betapa Rasulullah menganjurkan ummatnya untuk selalu semangat dalam menimba ilmu pengetahuan. Namun, tidak dipungkiri bahwa dalam proses belajar atau transfer ilmu pengetahuan ini juga membutuhkan seorang yang mampu mentransfer ilmunya dan memiliki kemampuan dalam memberikan pemahaman kepada orang yang belajar.

  1. Kewajiban belajar mengajar

طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٌ (روه ابن ماجاه)

“ menuntut ilmu wajib atas setiap muslim” (HR. Ibnu Majah no. 224, dari sahabat anas bin malik radhiyallahu ‘anhu, disahihkan al albani dalam shahih al-jami’ish shaghiir no. 3913)

اِنَّمَا كَانَ قَولَ الْمُؤْمِنِيْنَ اِذَا دُعُوۤا اِلَى اللّٰهِ وَرَسُولِهِ ى لِيَحكُمَ بَيْنَهُمْ اَنْ يَّقُوْلُوْا سَمِعْنَا وَاَطَعْنَا‌

 وَاُولِٰإكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ

“sesungguhnya ucapan orang-orang yang beriman apabil diajak untuk kembali kepada allah dan Rasul-Nya agar Rasul itu memberikan keputusan hukum diantara mereka hanyalah dengan mengatakan, “Kami mendengar dan kami taat”. Dan hanya merekalah orang-orang yang bahagia.” (QS. An-Nuur: 51).

خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ اْلقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ

“Sebaik-baik kalian adalah orang yang belajar Al-Qur’an dan mengajarkanya” (HR. Bukhari) 1 Syawal 194 H – 1 Syawal 265 H (Uzbekistan)

مُعَلِّمُ النَّاسِ الْخَيْرُ يَسْتَغْفِرْلَهُ كُلُّ شَيْئٍ حَتَّى الْحُوْتِ (روه ابن عباس)

“orang yang mengajarkan kebaikan kepada manusia, segala sesuatu (ikan laut) memohon ampunan untuknya”. (HR. Ibnu Abbas) 619 M – 687 M (Arab Saudi)

إِنَّمَا أَنَالَكُمْ بِمَنْزِلَةِ الْوَالِدِ أَعَلِّمُكُمْ (روه أبو هريرة)

“Sesungguhnya aku terhadap kamu menduduki sebagai orangtua aku mengajarkan kamu”. (H.R Abu Daud dari Abu hurairah R.A) 598 M – 678 M (Arab Saudi)

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ سَلَكَ طَرِ يقًا يَلْتَمِسُ فِيْهِ عِلْمًا

سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ طَرِ يقًا إِ لَى الْجَنَّةِ (روه مسلم, الترمذ, أحمد, بيهقي)

Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, “ Barang siapa yang menempuh jalan menuntut ilmu, akan dimudahkan Allah SWT untuknya ke surga.”( HR. Muslim, no. 2699, At-Tirmidzi, Ahmad, dan Al-Baihaqi) 204 H – 261 H (Naisaburi,Iran)

اَلْعِلْمُ قَبْلَ الْقَوْلِ وَالْعَمَلِ

“Ilmu dahulu sebelum berkata dan berbuat”

Shahih Al-Bukhari, Kitab Al-Ilmu, Bab Al-‘Ilmu Qablal Qaul wal ‘Amal (I/119)

Begitu mulianya orang yang menyibukkan diri dengan ilmu. Sampai- sampai para malaikat mendoakannya. Sungguh, beruntung jika dalam hidup ini kita menggunakan seluruh waktu dengan mencari ilmu, yakni untuk belajar an menebarkan kebaikan. Tentu rugi jika dalam hidup ini melewatkan kesempatan mencari ilmu. Sebab, orang-orang yang berilmu disisi Allah Swt. Sangatlah terhormat. Orang berilmu snagatlah istimewa, dosa-dosanya diampuni, dan ilmu yang dimilikinya akan menyinari hidupnya, tidak saja di dunia, namun juga di akhiratnya.

Belajar mengajar itu wajib bagi muslim laki-laki ataupun perempuan tanpa adanya batasan waktu. Orang yang belajar akan mendapatkan ilmu yang dapat digunakan untuk memecahkan segala masalah yang dihadapinya di kehidupan dunia. Dengan ilmu yang dimilikinya, Allah mampu mengangkat derajatnya. Belajar atau menuntut ilmu nerupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan dan diwujudkan  demi mendapatkan kebahagiaan hidup dunia kahirat. Tanpa ilmu, manusia tidak dapat melakukan segala hal. Karena untuk mencari nafkah pun kita butuh ilmu, beribadah juga butuh ilmu, bahkan makan dan minumpun kita perlu ilmu. Adapun mengajar itu lebih identik dengan proses mengarahkan seseorang agar menjadi lebih baik. Dalam islam pendidikan tidak hanya dilaksanakan dalam batasan waktu tertentu saja, melainkan dilakukan sepanjang usia. Oleh sebab itu Nabi memberi perhatian khusus dalam bidang pendidikan. Hal tersebut bisa dilihat pada banyaknya hadist Nabi yang membahas tentang pentingnya menuntut ilmu dan keutamaan orang berilmu. Mengingat pentingnya ilmu, setelah dipelajari, ia harus diajarkan kepada orang lain. Rasulullah menghawatirkan bila beliau telah wafat dan orang-orang tidak peduli dengan ilmu, tidak ada lagi orang yang mengerti agama sehingga orang akan kebingungan.

Leave a Comment