Arassegaf Corner

ArabicEnglishIndonesian

HAKIKAT DAN PERAN LINGKUNGAN DALAM PENDIDIKAN ISLAM MENURUT HASAN LANGGULUNG

Abstract

Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui konsep hakikat dan peran lingkungan dalam pendidikan Islam. Karena selama ini lingkungan pendidikan sering dianggap tidak penting oleh sebagian pihak. Padahal lingkungan pendidikan yang baik, termasuk dalam pendidikan Islam, dapat menjadi aset untuk menciptakan atau membangun karakter peserta didik menjadi baik. Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa lingkungan menjadi salah satu faktor penting yaitu sebagai tempat aktivitas bagi manusia, termasuk kegiatan pendidikan Islam. Hakikat dari pendidikan islam itu sendiri menunjukan bahwa pendidikan ialah suatu proses untuk mengubah dan mentrransfer nilai- nilai budaya kepada setiap individu dalam masyarakat. Penelitian ini menunjukkan terdapat beberapa peran lingkungan pendidikan islam yang dapat digunakan sebagai tempat belajar, yaitu: lingkungan keluarga, sekolah, individu, dan masyarakat. Disimpulkan bahwa hakikat dan peran lingkungan pendidikan islam memiliki keterkaitan dan berhubungan dengan satu dan lainnya.

Keyword: Hasan Langgulung; Lingkungan; Pendidikan Islam

Biografi Hasan Langgulung

Hasan Langgulung dilahirkan di Rappang Ujung Pandang Sulawesi Selatan pada tanggal 16 Oktober 1934. Ayahnya bernama Langgulung dan ibunya bernama Aminah Tanrasuh. Pada tanggal 22 September 1972, Hasan Langgulung menikah dengan Nuraimah Muhammad Yunus, memiliki dua orang putra dan seorang putri. Keluarga ini tinggal di rumah di jalan B 28 Taman Bukit, Kajang, Malaysia. Hasan Langgulung meninggal pada usianya yang ke- 73, tepatnya di Kuala Lumpur pada Sabtu, 2 Agustus 2008 Pukul 19.47 waktu setempat. Hasan meninggal dunia karena penyakit stroke dan dimakamkan di Taman Pemakaman Sentul, Kuala Lumpur.

Hasan Langgulung merupakan pakar di bidang pendidikan, filsafat dan psikologi. Dan termasuk pemikir yang kreatif dan produktif. Dia pergi ke Timur Tengah untuk menempuh pendidikan sarjana muda atau Bachelor of Arts (BA) dengan spesialisasi Islamic and Arabic Studies yang dia peroleh dari Fakultas Dar Al-Ulum, Cairo University, Mesir pada tahun 1962. Dan beliau juga mendapatkan gelar M.A. dalam bidang Psikologi dan Mental Hyegine (Kesehatan Mental), pada tahun 1967. Kecintaan dan kehausan Hasan Langgulung pada ilmu pengetahuan tak membuatnya puas dengan apa yang telah ia peroleh di Timur Tengah. Beliau pun melanjutkan pengembaraan intelektualnya dengan pergi ke Barat. Hasilnya gelar Doctor of Philosophy (Ph.D) dalam bidang Psikologi diperoleh dari University of Georgia, Amerika Serikat pada tahun 1971.

Beliau aktif mengajar di beberapa universitas, baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Seperti beliau sebagai Kepala Sekolah Indonesia di Kairo dari tahun 1957-1968, sebagai pengajar di University of Georgia tahun 1969-1970, sebagai asisten peneliti di University of Georgia, Amerika Serikat tahun 1970-1971, Visiting Professor di University of Riyadh, Saudi Arabia tahun 1977-1978 dan sebagai Visiting Professor di Cambridge University Inggris, juga sebagai konsultasi psikologi di Standford Research Institute, Menlo Park, California Amerika Serikat. Dari keilmuannya yang digelutinya, banyak karya-karyanya yaitu berupa buku atau yang berupa artikel.

Hakikat Pendidikan Islam Menurut Hasan Langgulung

Langgulung menjelaskan bahwa pendidikan ialah suatu proses untuk mengembangkan dan menemukan kemampuan-kemampuan terpendam ada dalam diri peserta didik. Hasan Langgulung juga menekankan bahwa pendidikan ialah suatu proses untuk mengubah dan mentrransfer nilai- nilai budaya kepada setiap individu dalam masyarakat. Pendidikan dalam perspektif Hasan Langgulung sebenarnya bisa dilihat dari tiga aspek, yaitu:

  1. Perspektif Individu, pendidikan ialah pengembangan potensi-potensi yang tersembunyi dan terpendam. Dengan kata lain, kemakmuran masyarakat tergantung pada keberhasilan pendidikannya dalam menggarap kekayaan yang ada pada setiap individu.
  2. Perspektif Masyarakat, menurut Hasan Langgulung masyarakat mempunyai nilai-nilai budaya yang ingin diwariskan kepada generasi berikutnya agar identitas suatu masyarakat tersebut tetap terjaga.
  3. Segi Proses Antara Individu dan Masyarakat, Hasan Langgulung mengatakan bahwa pendidikan merupakan interaksi antara potensi dan budaya, di mana kedua proses tersebut bersama-sama saling melengkapi.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dari pengertian pendidikan sebagaimana pendapat Langgulung di atas, antara lain proses pendidikan dapat berlangsung di berbagai tempat, tidak hanya di sekolah. Langgulung juga menegaskan bahwa prinsip-prinsip ilmu yang diajarkan harus dipahami secara detail, dengan menekankan bahwa pendidikan dilakukan agar manusia dapat berpikir secara rasional. Hal ini menunjukkan bahwa makna pendidikan menurut Langgulung tidak hanya terbatas pada pemindahan pengetahuan seperti tergambar pada makna pertama, melainkan juga menekankan pada aspek pembiasaan dan latihan. Pendapat Langgulung ini sangat sesuai dengan metode Pendidikan Islam yang dicontohkan Rasulullah ketika mendidik sahabatnya.

Kesimpulannya bahwa pemikiran Hasan Langgulung tentang pendidikan merupakan suatu proses menyiapkan generasi penerus untuk mengisi peranan memindahkan pengetahuan dan nilai-nilai pada Islam yang diselaraskan dengan fungsi manusia untuk beramal di dunia dan memetik hasilnya di akhirat.

Peran Lingkungan dalam Pendidikan Islam

Setiap manusia memiliki sebuah peluang memenerima dan menyerap segala hal baik dan buruk yang ada pada lingkungan sekitar nya. Oleh karena itu, adanya sebuah lingkungan pendidikan islam bertujuan untuk memilah keadaan tersebut. Melalui lingkungan pembelajaran tersebut yang berdasarkan Al-Quran dan Hadist yang sebagai pokok dasar pendidikan islam. Salah satu komponen terpenting dalam penerapan pendidikan islam adalah lingkungan, sebab pertumbuhan yang dialami oleh peserta didik salah satu faktorĀ  yang mempengaruhinya adalah lingkungan nya. Dalam hal ini pengertian lingkungan pendidikan agama islam terbagi menjadi dua pokok, yaitu lingkungan pendidikan didalam sekolah dan lingkungan pendidikan di luar sekolah, meliputi keluarga, sekolah, masyarakat dan individu.

Leave a Comment